-->

Stres dapat Meningkatkan Gula Darah - walisehat

Oleh pada

Hasil gambar untuk gula darah meditasi

Manusia tidak pernah lepas dari stres, setiap orang pasti pernah mengalami stres baik stres dalam bentuk ringan, sedang, maupun berat. Stres merupakan salah satu bentuk gangguan psikologis yang kerap dialami manusia, terutama di era modern ini sebagai akibat dari semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi manusia. 

Sepanjang hidupnya manusia tidak akan pernah lepas dari masalah. Jika hal tersebut dirasakan menekan, mengganggu dan mengancam maka keadaan ini dapat disebut stres.

Stres fisiologik seperti infeksi dan pembedahan turut menimbulkan hiperglikemia dan dapat memicu diabetes ketoasidosis. Stres emosional dapat memberi dampak yang negatif terhadap pengendalian diabetes. 

Peningkatan hormon “stres” akan meningkatkan kadar glukosa darah, khusunya bila asupan makanan dan pemberian insulin yang tidak diubah. Di samping itu, pada saat terjadi stres emosional, pasien diabetes dapat mengubah pola makan, latihan, dan penggunaan obat yang biasanya dipatuhi. 

Keadaan ini turut menimbulkan hiperglikemia (misalnya, pada pasien dengan insulin atau obat hipoglikemia oral yang berhenti makan sebagai reaksi terhadap stres emosional yang dialaminya).

Orang yang mengalami peningkatan kadar gula darah dapat disebabkan oleh tingkat stres, stres dan diabetes mellitus memiliki hubungan yang sangat erat terutama pada penduduk perkotaan. 

Stress pada penderita Diabetes Mellitus dapat berakibat gangguan pada pengontrolan kadar gula darah, pada keadaan stress akan terjadi peningkatan ekskresi hormon katekolamin, gkukagon, glukokortikoid, β-endorfin dan hormon pertumbuhan.



Penelitian yang dilakukan oleh Bedjo (2014), hasil uji statistik secara Chi square didapatkan hasil terdapat hubungan antara stres dengan kadar gula darah dengan nilai p=0,002 dimana p < 0,05 yang artinya ada hubungan antara tingkat stres dengan peningkatan kadar glukosa darah pasien diabetes mellitus tipe 2 di Paguyuban Era Gendis Sehat Kabupaten Tuban.

Stress menyebabkan produksi berlebih pada kortisol, kortisol adalah suatu hormon yang melawan efek insulin dan menyebabkan kadar glukosa darah tinggi. 

Jika seseorang mengalami stress berat yang dihasilkan dalam tubuhnya, maka kortisol yang dihasilkan akan semakin banyak, ini akan mengurangi sensifitas tubuh terhadap insulin. Kortisol merupakan musuh dari insulin sehingga membuat glukosa lebih sulit untuk memasuki sel dan meningkatkan glukosa darah.



Bagikan artikel ini ke

Facebook Google+ Twitter

Tulisan Terkait

No comments:

Post a Comment